“Seandainya hadiah Tuhan ini dapat dinikmati semua orang!”
“Seandainya air terjun ini menghasilkan listrik yang tiap hari, mati padam mati padam!”
Pikiran saya bergelayut sambil mendengar gemercik air terjun menyatu dengan alam. Suara gemercik air membuat musik harmoni yang tidak memiliki kesamaan dengan bunyi alat musik manapun di dunia. Selain itu, buih-buih yang dihasilkan dari hempasan air dari ketinggian memberikan nuansa yang tak terkira indahnya. Pemandangan air terjun tujuh tingkat yang menakjubkan, (16/11/11). Gemuruh air terjun memaksa memori saya mengingat peristiwa delapan tahun silam.
Ketertarikan saya untuk mengunjungi air terjun, sejak saya masih duduk di bangku kelas dua SMP. Saat itu saya tinggal di Kecamatan Sinjai Barat, perbatasan Kabupaten Sinjai dan Gowa, daerah tersebut berada di kaki gunung Bawakaraeng. Daerah tesebut terdapat puluhan air terjun yang tak kalah dengan air terjun Niagara.
Di waktu yang berbeda lima teman akrab saya, sering mengajak mengunjungi air terjun yang selama ini belum terjamah manusia. Atau dapat dikatakan jarang masyarakat yang mengunjungi air terjun karena terkesan angker. Tapi, kami tetap mengunjungi air terjun tersebut karena rasa penasaran. Air terjun tersebut dinamakan Pincuni.
Di waktu yang berbeda lima teman akrab saya, sering mengajak mengunjungi air terjun yang selama ini belum terjamah manusia. Atau dapat dikatakan jarang masyarakat yang mengunjungi air terjun karena terkesan angker. Tapi, kami tetap mengunjungi air terjun tersebut karena rasa penasaran. Air terjun tersebut dinamakan Pincuni.
Sepanjang perjalanan kami dihibur dengan suara monyet hutan yang bergelayut dari satu pohon ke pohon lainnya. Meski jalan yang dilewati cukup terjal kami berhasil samapai di bawah air terjun. Menikmati pemandangan dan mandi dinginnya air terjun.
Lokasi: Air terjun Pincuni (Foto: Istimewa) |
Seminggu kemudian, banyak teman-teman saya yang tertarik ke Pincuni. Mereka mulai menghilangkan ketakutan mengunjungi tempat angker tersebut.
Minggu selanjutnya saya mengunjungi air terjun di perbatasan Gowa, air terjun kembar tersebut juga masih tidak terjamah.
Lokasi" Air terjun Bantimurung (Foto:Istimewa) |
Tak lama setelah itu, saya pun mengunjungi air terjun terkenal di SulSel Bantimurung.
Saya menemukan keindahan yang hampir sama dengan Pincuni dan air terjun kembar yang saya kunjungi. Bedanya Bantimurung telah dipoles dengan beberapa tempat peristirahatan dan tempat parkir yang luas.
Saya menemukan keindahan yang hampir sama dengan Pincuni dan air terjun kembar yang saya kunjungi. Bedanya Bantimurung telah dipoles dengan beberapa tempat peristirahatan dan tempat parkir yang luas.
Selain itu beberapa air terjun yang pernah saya kunjungi:
Air Terjun Tujuh Tingkat
Lokasi: Air terjun Tujuh Tingkat (Foto:Mifda) |
Terletak di Desa Lembang Saukang, Kecamatan Tellulimpue, sekira tujuh kilometer dari pusat kota Kabupaten Sinjai.
Air terjun ini dinamakan air terjun tujuh tingkat karena memang memiliki keunikan tujuh tingkat dengan bunyi berirama sampai tujuh kali. Keindahan air terjun ini ditambah dengan jembatan gantung. Sehingga air terjun dapat dipandang dari jembatan gantung ini.
Air Terjun Pintulung
Lokasi: Aliran air terjun Pintulung (video: Mifda)
Selain air terjun ini masih ada air terjun lain, yaitu Air Terjun Barania dan Air Terjun Pintulung. Terletak antara kabupaten Sinjai dan Gowa, tepatnya di Desa Manipi, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Propinsi Sulawesi Selatan.
Berdasarkan pengamatan saya, sebagian besar air terjun di SulSel belum memiliki infrastruktur yang baik untuk dijadikan lokasi wisata seperti penginapan. Seperti, di air terjun Barania, lokasi itu berada tidak jauh dari jalan raya, namun keberadaan air terjun ini masih diabaikan. Hal penting yang harus dilakukan adalah memperbaiki jalur transportasi menuju lokasi.
Berdasarkan pengamatan saya, sebagian besar air terjun di SulSel belum memiliki infrastruktur yang baik untuk dijadikan lokasi wisata seperti penginapan. Seperti, di air terjun Barania, lokasi itu berada tidak jauh dari jalan raya, namun keberadaan air terjun ini masih diabaikan. Hal penting yang harus dilakukan adalah memperbaiki jalur transportasi menuju lokasi.
Hingga hari ini, kesulitan jalur transportasi menjadi faktor penghambat menuju air terjun. Di tambah lagi, kurang dikenalnya potensi lokal masyarakat yang mendukung keberadaan air terjun tersebut untuk dikunjungi, seperti di Barania terdapat masyarakat pandai besi yang dilakukan wanita.
Padahal potensi ini dapat dikembangkan sehingga menghasilkan devisa, seperti PLTA Karama. Seperti dilansir www.antara-sulawesiselatan.com/berita/26905/plta-karama-akan-dijadikan-sebagai-objek-wisata.
Padahal potensi ini dapat dikembangkan sehingga menghasilkan devisa, seperti PLTA Karama. Seperti dilansir www.antara-sulawesiselatan.com/berita/26905/plta-karama-akan-dijadikan-sebagai-objek-wisata.
“PLTA Karama diperkirakan akan mampu menarik wisatawan hingga mencapai 300 ribu orang pertahun, karena PLTA Karama yang akan dibangun itu akan memiliki DAM setinggi 100 meter dan pembangunannya akan dirancang dengan indah.”
Potensi air terjun di SulSel dapat dikembangkan dengan beberapa aspek:
1. Program investors to visit the waterfall
Program ini mengundang investor untuk mengunjungi air terjun di SulSel. Program ini akan memberikan peluang kepada investor untuk melihat secara nyata potensi air terjun yang akan dikembangkan.
Hal ini dengan menilai infrastruktur, transportasi dan potensi lokal masyarakat di sekitar air terjun yang bisa dikembangkan. Program ini dapat dilaksananakan tiga bulan sekali atau dua kali setahun. Program ini juga diselengi festival budaya di daaerah sekitar lokasi wisata.
Hal ini dengan menilai infrastruktur, transportasi dan potensi lokal masyarakat di sekitar air terjun yang bisa dikembangkan. Program ini dapat dilaksananakan tiga bulan sekali atau dua kali setahun. Program ini juga diselengi festival budaya di daaerah sekitar lokasi wisata.
2. Pemerintah membuat Peraturan Daerah
Sesuai Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah memberikan peluang desentralisasi penanaman modal di daerah. Pemerintah membuat perda memberikan kewenganan otonomi tiap daerah atau kabupaten untuk mencari investor sebanyak-banyaknya dengan menurunkan modal minimum dan pajak bagi investor.
Seperti yang diketahui, modal minimum yang dibutuhkan untuk memulai usaha di Indonesia juga jauh lebih mahal dibanding negara Asia.
Hal ini terlihat dari rasio modal terhadap pendapatan per kapita di Indonesia sebesar 38,44 persen. Perda ini khusus mengatur pengembangan potensi air terjun.
3. Program Festival Waterfall
Program ini dapat dilakukan di Sulsel dengan membuat festival Waterfall dengan berbagai konten kegiatan yang diisi oleh pemerintah daerah. Kegiatan ini juga dapat dilakasanakan di kedutaan atau konsulat Indonesia di luar negeri.
3. Program Festival Waterfall
Program ini dapat dilakukan di Sulsel dengan membuat festival Waterfall dengan berbagai konten kegiatan yang diisi oleh pemerintah daerah. Kegiatan ini juga dapat dilakasanakan di kedutaan atau konsulat Indonesia di luar negeri.
4. Membuat sekolah alam
Program ini dilaksanakan dengan membuat sekolah alam dengan basis pemanfaatan alam di sekitar air terjun. Potensi ini memberikan edukasi dan menimbulkan kecintaan kepada alam bagi generasi selanjutnya.
5. Membuat area sport arung jeram
Menggunakan area aliran air terjun untuk mebuat sport arung jeram. Program ini dapat dimanfaatkan bagi pecinta olah raga arung jeram. Tentunya program ini dapat menarik wisatawan domestik maupun mancanegar.
Dengan dikembangkan potensi air terjun akan menghasilkan beberapa manfaat diantaranya:
1. Meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar lokasi wisata
Industri pariwisata dijadikan indusri yang bisa diandalkan dalam berbagai sektor. Hal ini dikarenakan banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari dunia pariwisata. Selain membuka lapangan pekerjaaan bagi masyarakat luas, industri pariwisata juga bisa dijadikan sebagai alat untuk pemerataan pembangunan di seluruh pelosok daerah di Indonesia.
2. Mengenalkan potensi lokal masyarakat di sekitar lokasi wisata
Pembangunan tidak hanya ditujukan di kota-kota besar tetapi juga daerah-daerah pinggiran dan terpencil. Dibukanya tempat wisata di tiap-tiap daerah di Indonesia, dapat dijadikan sarana bagi masyarakat dalam mengembangkan kearifan lokal dan menghargai perbedaan adat dan budaya masing-masing.
3. Memudahkan dibangun Pembangkit Listri Tenaga Air
Pembangkit Listrik Tenaga Air ( PLTA ). PLTA salah satu pembangkit yang memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut sebagai hidroelektrik.
Ketika membuat PLTA pasti dibuat bendungan yang berfungsi menampung air dalam jumlah besar untuk menciptakan tinggi jatuh air agar tenaga yang dihasilkan juga besar.
PLTA ini berfungsi mengalirkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-rumah dan pusat industri. Selain itu, bendungan juga berfungsi untuk pengendalian banjir.
4. Sekolah alam memberikan edukasi kepada generasi penerus untuk mencintai alam dan lingkungan.
4. Sekolah alam memberikan edukasi kepada generasi penerus untuk mencintai alam dan lingkungan.
Beberapa Air Terjun Di SulSel:
• Air Terjun Biroro - Gowa
• Air Terjun Bissapu - Bantaeng
• Air Terjun Bolaromang - Sinjai
• Air Terjun Bonto Somba - Maros
• Air Terjun Boro - Jeneponto
• Air Terjun Bungalo - Luwu
• Air Terjun Je’ne Ariba - Jeneponto
• Air Terjun Kalijodoh - Pinrang
• Air Terjun Kembar Batu Bara'e - Sinjai
• Air Terjun Latuppa - Palopo
• Air Terjun Lembanna - Gowa
• Air Terjun Lewaja - Enrekang
• Air Terjun Matabuntu - Luwu Timur
• Air Terjun Parangloe - Gowa
• Air Terjun Parapasaong - Luwu
• Air Terjun Pincuni - Sinjai
• Air Terjun Pussanti - Sinjai
• Air Terjun Sarambu Alla - Luwu Utara
• Air Terjun Sepakat - Luwu Utara
• Air Terjun Takapala - Gowa
• Air Terjun Tujuh Tingkat - Sinjai
• Air Terjun Bantimurung - Maros
Beberapa komentar di facebook terkait potensi air terjun di SulSel:
Ichsan Palawa
seperti apa terjunananya, kalau terjunananya hanya layaknya numpahkan air di gayung,...ya ga layaklah....hehe, bagaiaman aksess menuju lokasi, memungkinkan untuk dibuatkan? mudah tdk dijangkau?
Beberapa komentar di facebook terkait potensi air terjun di SulSel:
Angriana Ners
menurutku
sangat berpotensi. bisa dikembangkan jadi pusat sekolah alam..
wisata, tempat
sport arung jeram, dll.
Heri Pasaribu
Penting yah???hha.... Takapala islandddd
Ichsan Palawa
seperti apa terjunananya, kalau terjunananya hanya layaknya numpahkan air di gayung,...ya ga layaklah....hehe, bagaiaman aksess menuju lokasi, memungkinkan untuk dibuatkan? mudah tdk dijangkau?
menurutku
dan idel,hehe, air terjun di sulsel punya banyak potensi,,, salah satunya bisa
digunakan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik (PLTA).. terkhusus untuk
daerah2 yang tidak dapat listri dari PLN,, tapi punya air terjun yang bisa
dikembangkan...
ya bgtulah mif,, kau lanjutkan mi saja,,,hehehe gmana ka??bgtu??
ya bgtulah mif,, kau lanjutkan mi saja,,,hehehe gmana ka??bgtu??
Wandhy Badillah
Menurut
saya perlu dikembangkan, karena di daerah jeneponto terdapat air terjun, yang
saya pikir bagus. namun kurang dapat perhatian, dan dipublikasi
Referensi:
http://putrabadboys.blogspot.com/2012/02/pembangkit-listrik-tenaga-air-plta.html
http://sites.google.com/site/wisataairterjun/sulawesi-selatan
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2061298-meningkatkan-perekonomian-negara-melalui-optimalisasi/#ixzz1r3qp323f
*Tulisan ini saya ikutkan dalam Lomba Konten Blog Bertema “Strategi Pengembangan dan Promosi Wisata di Sulawesi Selatan”
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2061298-meningkatkan-perekonomian-negara-melalui-optimalisasi/#ixzz1r3qp323f
*Tulisan ini saya ikutkan dalam Lomba Konten Blog Bertema “Strategi Pengembangan dan Promosi Wisata di Sulawesi Selatan”